NRIMO ING PANDUM





Nrimo ing pandum (bahasa jawa) yang artinya menerima pembagian. Maksudnya adalah bahwa kita harus menerima apa adanya pemberian Allah SWT. Istilah yang pas adalah Qana'ah. Pemberian Allah pasti adil. Kita tidak boleh mendustakan nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Tidak mensyukuri nikmat Allah akan membuat kita cinta dunia. Cinta pada dunia dan ingin hidup dalam kemewahan,  adalah salah satu penyebab yang bisa mengakibatkan hidup menjadi tidak tentram. Orang-orang yang cinta dunia akan selalu terdorong untuk memburu segala keinginannya meski harus menggunakan cara yang licik, curang, dengan  berbohong, korupsi, dan sebagainya. Semua itu karena orang yang cinta dunia  tidak pernah menyadari, sesungguhnya harta hanyalah ujian.  Hingga  ia  tidak pernah merasa cukup dengan apa yang sudah dimilikinya dan masih selalu ingin menambahnya lagi, ini adalah sikap yang sangat jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT


Qana’ah bukanlah berarti  hilang semangat untuk berkerja lebih keras demi menambah rezeki. Malah, ia bertujuan supaya kita sentiasa bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah.  Karena sikap qana’ah tidak berarti menerima nasib begitu saja tanpa ikhtiar. Orang-orang qana’ah bisa saja memiliki harta yang sangat banyak, namun semua itu bukan untuk menumpuk kekayaan tetapi untuk didermakan di jalan Allah.
Nabi Muhammad SAW  telah mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus bersikap terhadap harta, yaitu menyikapi harta dengan sikap qana’ah (kepuasan dan kerelaan). Sikap qana’ah ini harus dimiliki oleh orang yang kaya maupun orang yang miskin adapun wujud qana’ah yaitu merasa cukup dengan pemberian Allah, tidak tamak terhadap apa yang dimiliki manusia, tidak iri melihat apa yang ada di tangan orang lain dan tidak rakus mencari harta benda dengan menghalalkan segala cara, sehingga dengan semua itu akan membuat orang merasa puas dan tidak mencari melebihi apa yang dibutuhkan, dan mencegah orang dari menurutkan hawa nafsu yang tidak pernah puas.

Semoga bermanfaat...
By Hendi Prakoso
dari Lereng Gunung Sindoro



0 komentar "NRIMO ING PANDUM", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar